Fransisca Natalia Putri (39 tahun), adalah ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Sebagai seorang ibu dengan tiga orang anak yang masih memerlukan biaya sekolah, Fransisca Natalia Putri, atau yang biasa disapa Sisca harus berusaha keras membantu perekonomian keluarga. Terlebih dimasa pandemi Covid-19 sang suami harus mengalami pemotongan gaji dan tempat Sisca biasa berjualan ditutup.
Fransisca adalah satu dari banyak alumni pelatihan barista yang berhasil membuka usaha ditengah pandemi Covid 19 setelah sebelumnya mengikuti pelatihan, magang dan pembinaan kelas kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bekerjasama dengan PT. Isngith Investments Management (PT.IIM).
Sebelum mengikuti pelatihan kewirausahaan, Sisca panggilan akrabnya mencoba mengambil segala kesempatan yang ada, termasuk berjualan mainan, makanan ringan, dan lainnya untuk menopang ekonomi keluarganya.
Sebelum adanya Covid-19 penghasilan rata rata Sisca kurang lebih Rp. 2.000.00 sampai Rp. 3.000.000 per bulan dari berjualan keliling aneka makanan kecil. Namun, setelah adanya Covid-19 pemasukan yang didapat menurun drastis menjad Rp. 800.000 hingga Rp. 1000.000 per bulan.
Selama Covid-19 Sisca berusaha terus mencari alternatif untuk memenuhi kehidupan keluarganya membantu meringankan beban suami. Ditengah keputus asaan, Sisca mendapatkan broadcast Whatsapp group tentang pelatihan yang diadakan oleh YIIM dan PT. Insight Investments Management. Berbekal keinginan untuk mendapatkan ilmu dan merubah nasib demi keluarganya, Sisca mulai mengikuti pelatihan barista hingga magang setiap hari selama 2 bulan di Kopi Inspirasi di Kantor YIIM.
Selama mengikuti pelatihan dan magang di Kopi Inspirasi, Sisca mengikuti arahan serta masukan yang diberikan oleh pelatih dan mentor. Setelah selesai mengikuti magang, Sisca memberanikan diri untuk membuka usaha mandiri dan mengajukan permohonan bantuan dan terpilih sebagai penerima manfaat bantuan usaha YIIM.
Pada tanggal 19 November 2020, Sisca resmi membuka kedai kopi sendiri “Kedai Kopi Sasca”. Omset pada hari pertama menurut Ibu Sisca sangat memuaskan yaitu sebesar Rp. 413.600. Usaha kopinya di gerai UMKM Depok yang berlokasi di Trans Studio Mall Cibubur.
Sembari menjalankan kedai, sesekali dibantu oleh anak-anaknya, Sisca mempergunakan omzet yang ia dapat untuk membeli peralatan tambahan dan membiayai kehidupan keluarganya sehari-hari.
Beberapa kali konsumen menanyakan menu yang belum dapat dibuat Sisca, namun melihat adanya peluang ekonomi, Sisca pun terus belajar membuat kopi Bersama mentor-mentor lama dan alumni pelatihan lainnya, serta membeli peralatan tambahan. “Selama ada yang bisa dicoba, kenapa nggak,” pungkasnya.
Dengan omzet sekitar Rp. 2.000.000 (dua juta) sampai dengan Rp. 5.000.000 (lima juta) per bulan, Sisca memiliki mimpi untuk membuka kedai kopi di luar pusat perbelanjaan.
Pengalamannya mencoba banyak hal sebelum membuka kedai kopi, membuat Sisca sedikit banyak memahami cara berjualan, menentukan harga, dan menggaet pelanggan setia. Kini, Kedai Kopi Sasca bisa teman-teman kunjungi di Lantai Basement, Gerai UMKM, Trans Studio Mall Cibubur.
Yuk bersama Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun kita terus cetak wirausahawan untuk menggairahkan ekonomi Indonesia. Apapun bantuan dan donasi anda bagian dari kepedulian untuk mereka yang membutuhkan.
Salam Inspirasi